Sosialisasi Pengenalan Kekayaan Intelektual dan Paten Tahun 2022
USM-Indonesia | Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Senin, 10 Oktober 2022
Kemdikbud melalui layanan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat menggelar kegiatan sosialisasi bersama dengan perguruan tinggi dilingkungan sumatera utara, dalam rangka “Pengenalan Kekayaan Intelektual dan Paten Tahun 2022” yang bertempat di Hotel Four Point Medan, Kota Medan; Provinsi Sumatera Utara.
Kegiatan ini di hadiri oleh Sub Koordinator Paten dan KI Muhamad Husni Tamrin, S.E, Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr. Parlindungan Purba, S.H, M.M; Rektor USM-Indonesia Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes; Wakil Rektor II USM-Indonesia Idawati Purba, SE,. M.Si, Wakil Rektor III USM-Indonesia Ns. Johansen Hutajulu, AP, S.Kep, M.Kep, Wakil Rektor IV USM-Indonesia Rinawati Sembiring, SST, M.Kes; Ketua LPPM USM-Indonesia Adiansyah, S.Si., M. Si, Dosen USM-Indonesia serta hadir juga 50 perguruan tinggi dengan jumlah kurang lebih 90 dosen yang berada di Sumatera Utara.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Yayasan Sari Mutiara Indonesia Dr. Parlindungan Purba, S.H, M.M Dalam sambutnya mengatakan bahwa “Tema hari ini sangat luar biasa, karena Dikti sudah memerankan peranan yang sangat penting, bukan hanya meningkatkan kemampuan intelektual, disisi lain juga menggerakan perekonomian masyarakat, UMKM Sumatera Utara” Ujarnya. Dengan terlaksananya kegiatan sosialisasi ini di harapkan dapat meningkatkan KI dan Paten Dosen yang tentunya memiliki invensi sebagai investor dan juga menumbuhkan minat untuk meningkatkan kemampuan dalam hal Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Paten. Kekayaan intellectual (KI) adalah kekayaan yang timbul dari hasil olah pikir, karsa, dan rasa manusia yang sudah diwujudkan dalam bentuk yang nyata. KI yang dimiliki suatu bangsa sangat erat dengan tingkat kemajuan atau peradaban suatu bangsa. Kemajuan secara ekonomi yang dialami oleh bangsa-bangsa seperti Jepang, Korea, Tiongkok, Amerika Serikat dan bangsa-bangsa Eropa tidak lepas dari jumlah KI yang mereka miliki. Kelimpahan KI akan lebih mendorong pertumbuhan ekonomi dan naiknya investasi, yang pada akhirnya akan menimbulkan kekayaan intelektual baru.
“Saya sangat bangga sekali bisa hadir ditengah tengah bapak/ibu selain memiliki kekayaan intelektual tentunya itu akan berdaya guna dan bermanfaat bagi masyarakat. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada USM-Indonesia atas kolaborasi tentang kegiatan sosialisai hari ini” Ujar Sub Koordinator Paten dan HKI Muhamad Husni Tamrin, S.E.
Masih belum optimalnya pemahaman dan edukasi KI bagi masyarakat merupakan tiga faktor penting yang menghambat pertumbuhan KI di banyak negara berkembang, termasuk di dalamnya adalah Indonesia. Untuk kondisi Indonesia, pemahaman tentang KI di banyak perguruan tinggi masih sangat timpang. Di banyak perguruan tinggi maju, tingkat pemahaman para dosen akan KI sudah cukup baik. Namun demikian, masih banyak perguruan tinggi yang para dosennya masih memiliki tingkat pemahaman KI yang belum optimal. Melihat kondisi ini Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat menganggap perlu diadakannya kegiatan sosialisasi KI bagi para dosen yang belum memahami Ki dengan baik. Prioritas diberikan kepada para dosen dari perguruan tinggi dengan catatan pendaftaran Ki yang masih rendah.